380 total views, 3 views today

Pasalnya pada pekerjaan pembangunan jalan tersebut, tanah yang berlumpur hanya ditimpa sirtu tidak didasari batu, “Proyek pembangunan jalan ini hanya tanah ditimpa sirtu, sejak kapan komposisi material untuk pembangunan jalan hanya sirtu langsung ditimpa aspal, tidak didasari batu pecah dulu biar lebih kuat tidak amblas,” kata Hasto Daryono kepada bhayangkaranusantara.com, Selasa (03/11/20).
Hal ini dibenarkan Misno dari LSM yang sama, bahwa dalam base pembangunan jalan harus didasari batu pecah agar kondisi jalan ke depan setelah selesai dikerjakan tidak cepat rusak dan amblas. “Apalagi tanah labil rawan longsor,” ujarnya saat bersama Hasto.
Hasto mengaku khawatir kondisi jalan tersebut tidak akan bertahan lama bila terus dikerjakan dan pihak terkait membiarkan hingga pengaspalan.
Sementara, salah seorang pekerja dan perangkat desa setempat sebut saja Tuslam yang ditemui Hasto di lokasi proyek tersebut mengaku pekerjaan itu sudah sesuai RAB. “Iya itu tanah langsung ditimpa sirtu dan langsung diaspal tanpa didasari batu dulu,” ujarnya.
Sementara Hasto sendiri mengaku sudah beberapa kali mencoba menemui kontraktor, tetapi selalu susah untuk ditemui. “Hanya ingin menanyakan terkait pembangunan proyek jalan tersebut yang anggarannya cukup lumayan besar, kok cuma seperti itu,” tuturnya. Al Arif/Sigit – Purbalingga