bhayangkaranusantara.com – Menyaksikan dari dekat sebuah perayaan adat ‘tulude’ sebutan dalam bahasa daerah sengihe yang rutin digelar setiap tahunnya pada momentum hari’ulang tahun (HUT) daerah kepulauan Sangihe dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat adat di kepulauan Sangihe .

Perayaan adat ‘tulude’ pada HUT Daerah kepulauan Sangihe ke 598 tahun ( 31/1-2023) kali ini bertepatan dengan kepemimpinan daerah yang dipimpin oleh seorang perempuan dan menjadi Srikandi pertama yang memimpin daerah kepulauan Sangihe sebagai Pj Bupati. Memang perayaan Tulude ini menjadi perayaan adat yang pertama kali bagi dr Rinny Tamuntuan semenjak dirinya dilantik pada april 2022 lalu.
Menjadi pengalaman perdana, Berhadapan dengan berbagai keterbatasan dan banyaknya masalah, diantaranya minimnya alokasi anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan tulude kali ini jika dibandingkan dengan ketersediaan dana pada beberapa perayaan Tulude sebelumnya yang terkesan fantastis, entah ini salah siapa ? Namun persoalan ini menjadi bumerang yang tidak mudah dihadapi bagi seorang penjabat Bupati.
Tak mau menyerah dan terus berusaha , itulah sosok Rini Tamuntuan yang telah mampu melaksanakan perayaan Tulude dengan baik meski di tengah sejumlah “keterbatasan” bahkan Tamuntuan dinilai sukses oleh sejumlah tokoh masyarakat dan Pejabat pemerintah provinsi Sulawesi Utara maupun pejabat pemerintah pusat yang hadir dalam perayaan ini.
Walau tidak dihadiri orang nomor satu di Sulawesi Utara, Oly Dondokambey yang kabarnya berhalangan hadir karena ada tugas penting kenegaraan bersama presiden RI di Jakarta, namun perayaan ini tetap berlangsung meriah dan semarak serta penuh hikmad.
Dengan dihadiri Wakil gubernur Sulut Steven Kandouw bersama rombongan, ketua DPRD Sulut Franciscus Andy Silangen bersama sejumlah staf dan anggota DPRD, direktur ekonomi dan kreatif (Ekraf) kementerian pariwisata RI, Haryanto dan sejumlah pejabat kementerian lainya yang Hadir,
walikota Bitung Maurits Mantiri bersama jajarannya, Wakil bupati Sitaro Jhon Palandung, unsur Forkopimda Sulut, serta sejumlah tokoh masyarakat dan akademisi serta tamu undangan lainnya.
“Upacara adat Tulude menjadi contoh untuk selalu bersyukur, memohon ampun dan minta petunjuk kepada Tuhan serta memberikan inspirasi untuk introspeksi dan evaluasi.” Kata Wakil gubernur Sulut, Steven Kandouw. Diawal sambutannya.
Menjadi pengalaman perdana bagi Rinny Tamuntuan sebagai Pj Bupati, karena untuk pertama kalinya dirinya harus berhadapan dengan tugas dan tanggungjawabnya melaksanakan perayaan adat ‘tulude’ di momentum hari’ulang tahun daerah kabupaten Sangihe ke 598 ini, Rinny Tamuntuan menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran pemerintah provinsi Sulawesi Utara, beberapa Bupati dan walikota yang berkenan hadir, pejabat yang mewakili Mentri, serta seluruh tamu undangan dan khususnya masyarakat Sangihe yang tercinta.
“Perayaan adat Tulude memiliki makna yang sangat mendalam dan sakral yang didalamnya terkandung 3 hal penting yaitu, mensyukuri segala berkat dan anugerah Tuhan yang telah dikaruniakan Sepajang tahun 2022 lalu.
Memohon ampun atas segala kesalahan serta dosa yang pernah dilakukan dalam perjalanan waktu selama tahun 2022.
Menyerahkan dan memohon penyertaan Tuhan dalam kelanjutan hidup serta pengabdian ditahun yang baru (2023) yang sedang kita jalani saat ini.” Kata Tamuntuan.
Ketua DPRD sangihe, Josephus Kakondo yang memimpin Rapat paripurna istimewa pada peringatan HUT Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe ke (31/1-2023) di gedung DPRD mengatakan, lewat perayaan Tulude ini pemerintah dan seluruh masyarakat sangihe kembali diingatkan untuk menyerahkan hidup seutuhnya dalam dekapan dan kuasa Tuhan.
“Dengan tuntutan dan penyertaan Tuhan yang maha kuasa maka pemerintah dan masyarakat sangihe dapat lebih kuat tangguh dan optimis bersinergi mewujudkan Sangihe yang lebih hebat dan sejahtera, kata Kakondo.
(Adrianto)