Manado Menangis, Banjir Meluluhlantakan Harta Benda Dan Korban Jiwa

SULUT,– Manado menangis, banjir meluluhlantakan segalanya baik jiwa maupun harta benda, sebagaimana diketahui Ibukota Provinsi Sulawesi Utara pada senin pagi, jumat 27 januari 2023 diterjang banjir bandang.

Saking dasyatnya terjangan banjir saat itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 33 unit rumah terdampak tanah longsor, puluhan kendaraan roda empat dan roda dua tergenang dan hanyut terbawa banjir.

Diketahui banjir yang sama pernah terjadi pada 14 Februari 2014, hanya berselang kurang lebih 9 tahun, kota manado kembali dilanda banjir, adakah sesuatu yang salah dan perlu dibenahi, waktu yang akan menjawabnya.

Bhayangkara Nusantara

Dikutip dari laman berita ANTARA edisi 27 Januari 2023, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam pernyataannya menyebutkan, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi  di Kota Manado pada jumat pagi 27 Januari 2023 Provinsi Sulawesi Utara, telah menyebabkan satu orang meninggal.

Seorang warga meninggal dunia, puluhan keluarga terdampak,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengenai dampak banjir dan tanah longsor di Manado.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers BNPB, Abdul mengatakan bahwa hujan lebat yang mengguyur  kota manado sejak dini hari hingga sore hari, jumat 23 januari 2023 menyebabkan air Sungai Tondano meluap dan membanjiri daerah di sekitarnya.

Menurut data BNPB, banjir menyebabkan permukiman warga tergenang setinggi 80 cm hingga tiga meter di bagian wilayah Kecamatan Paal Dua, Tuminting, Sario, Wenang, dan Singkil di Kota Manado.

“Titik-titik longsor teridentifikasi di Kecamatan Paal Dua, Singkil, Tikala, Bunaken, Wanea, dan Tuminting,” tambah Abdul.

Lalu Apa Penyebab Banjir

Selain di sebutkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) bahwa banjir bandang yang melanda Kota Manado jumat pagi penyebabnya di akibatkan meluapnya air sungai Danau Tondano.

Baca Juga:  Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus KONI Sulut 2021-2025

Tapi mungkin ada sesuatu yang salah dalam hal management dan tata kelolah air dan, itu terlihat jelas dari sejumlah daerah aliran sungai yang ada di kota manado, daerah aliran sungai makin menyempit karena berbagai faktor.

Selain karena tumbuhnya pemukiman didaerah bantaran sungai dan kesadaran warga dalam membuang sampah menjadi andil dari penyebab banjir.

Pemerintah diharapkan menertibkan semua permukiman yang berada di bantaran sungai kemudian, melakukan normalisasi aliran sungai yang kian menyempit termasuk melakukan penghijauan kembali di seputan bantaran sungai, dikembalikan seperti sedia kala.

Juga pemerintah diharapkan melakukan relokasi terhadap warga yang bermukim didaerah yang rentan bencana alam seperti, banjir dan tanah longsor, dengan kata lain, warga yang bermukim di tebing-tebing gunung dan di seputaran daerah aliran sungai harus menjadi perhatian pemerintah.

Gubernur Olly Dondokambey dan Walikota Manado Andre Angouw agar segera menyikapi hal ini, selain akibat tumbuhnya pemukiman di daerah bantaran sungai,  juga sampah-sampah  menjadi salah satu faktor penyebab banjir.

Bhayangkara Nusantara

Oleh karena itu Pemerintah Kota Manado segera mengefektifkan kembali Perda tentang kebersihan dan aturan membuang sampah, dibarengi dengan penjatuhan sanksibsecara tegas kepada setiap warga yang membuang sampah sembarangan tanpa pandang bulu.

Kemudian melakukan rehabilitasi dengan  menghutankan kembali daerah bantaran sungai, memperlebar semua drainase yang ada di kota manado serta secara reguler melakukan pemeliharaan serta perbaikan drainase, selokan dan gotong-gorong yang mampet akibat sampah. (John)

Komentar Anda