4,495 total views, 3 views today
MENDAMBAKAN rumah layak huni walaupun sederhana mungkin tak berlebihan dan impian sebagian orang. Namun tidak demikian bagi Rosiyah. Bersama sembilan anak dan menantunya, warga Desa Taman Sari, Dusun Mangun Tapa, RT 02/06, Kecamatan Karang Moncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Rumah yang ia tempati masih menggunakan bilik kayu dan bambu, dimana bagian dinding-dindingnya berlubang dan bocor atapnya saat masuk musim penghujan.
“Ya inilah kondisi rumah kami pak, dinding bolong dan atapnya bocor kalau hujan turun,” ucap Rosiyah saat disambangi bhayangkaranusantara.com, Jum’at (06/11/20).
Seperti masyarakat lainnya, Rosiyah juga bermimpi ingin rumahnya layak. Namun demikian kemampuan ekonomilah yang membuatnya pasrah.
“Pekerjaan suami saya serabutan, sekali-kali menjadi kuli harian lepas kalau ada warga yang memerlukan. Jadi mempunyai rumah bagus itu menurut saya hanya khayalan. Saya berharap kepada pemerintah membantu memperbaiki rumah saya seperti program bedah rumah,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, mantan Kades Balai Raksa, Imam maliki mengatakan, permasalahan rumah tidak layak huni ( RTLH) seharusnya jdi menjadi perhatian khusus.
“Saya kira rumah tidak layak huni ini harusnya masih menjadi perhatian khusus dari pemerintah, Namun ternyata masih ada rumah dari bilik dan dindingnya bolong, ini menjadi perhatian kita semua,” kata Imam Maliki.
Menurut dia, dengan adanya program peningkatan kualitas RTLH dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga, seharusnya masyarakat semakin maju dan sejahtera sesuai dengan visi misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Saya berharap kepada Pemkab Purbalingga segera memperbaiki rumah ibu Rosiyah itu, seperti bedah rumah misalnya,” tutup Imam Maliki. Al Arif/Sigit – Purbalingga